POTENSI DAN MANFAAT TANAMAN BAMBU
Bambu dikenal sebagai hasil hutan bukan kayu yang pemanfaatannya sudah berlangsung sejak lama. Bambu merupakan tanaman tradisional dan sangat memasyarakat di Indonesia. selama ini kebutuhan bahan baku bambu untuk produk produk bambu masi tergantuk dari bambu masyarakat. Bambu telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat di pedesaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan primer keluarga, seperti untuk bahan bangunan dan peralatan rumah tangga, aktivitas sosial budaya, barang kerajinan kreatif dan bernilai. Tunas bambu yang dikenal dengan rebung merupakan produk pangan bernilai tinggi.
Bambu memberikan
penampakan morfologi yang
artistic-tropis, maka bambu telah digunakan untuk memperindah pertamanan untuk
tempat rekreasi dan olah raga, termasuk pula pertamanan di hotel-hotel
berbintang. Bambu juga merupakan sumber
keanekaragaman hayati, karena memberikan habitat yang sangat baik bagi ragam
kehidupan satwa liar seperti burung, serangga dan flora tingkat rendah. Jadi dapat dikatakan bahwa bambu merupakan tanaman kesejukan bagi kehidupan umat manusia.
Jenis-jenis Bambu yang
terdapat di Indonesia diperkirakan sekitar 159 spesies. Bambu merupakan jenis
rumput beruas. Bambu merupakan anggota famili Poaceae yang terdiri atas 70
genus. Bambu termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang
tinggi. Beberapa jenis bambu mampu tumbuh hingga sepanjang 60 cm dalam sehari. Berikut
beberapa jenis (spesies) bambu yang ditemukan tumbuh di Indonesia, antara lain
:
· Bambusa
arundinacea ( Pring Ori )
·Bambusa atra Lindl.
(Loleba)
· Bambusa
balcooa Roxb
· Bambusa
blumeana Bl. ex Schul. f. (Bambu Duri)
· Bambusa
glaucescens (Wild) Sieb ex Munro. (Bambu Pagar; Cendani)
· Bambusa
horsfieldii Munro. (Bambu Embong)
· Bambusa
maculata (Bambu Tutul; Pring Tutul)
· Bambusa
multiplex (Bambu Cendani)
· Bambusa
polymorpha Munro
· Bambusa
tulda Munro
· Bambusa
tuldoides (Haur Hejo)
· Bambusa vulgaris Schard
(Pring Kuning)
· Bambu Kuning
(Bambusa vulgaris)
· Bambu Apus
(Gigantochloa apus)
· Bambu Legi
(Gigantochloa atter)
BAMBU UNTUK
KONSERVASI
Bambu juga merupakan tanaman konservasi yang sangat istimewa. Perakaran tanaman ini mampu memegang agregat tanah dengan kuat untuk menghindari pergerakan yang berakibat pada longsor. Kapasitas pegang perakarannya terhadap air juga tinggi (sampai 98 %) dibandingkan dengan tanaman yang lain, dan melalui akar tunggangnya air masuk kedalam tanah sehingga konservasi air dapat terjaga dan dapat menguatkan mata air. Akarnya berperan sangat baik sebagai filter untuk menjernihkan air. Batang bambu yang berongga menjadikan bambu memiliki kemampuan untuk meredam kebisingan. Terlebih lagi daunnya yang mempunyai indeks konversi gas karbondioksida (CO2) menjadi oksigen (O2) yang tinggi untuk penyegaran udara menambah nilai keistimewaan dari tanaman bambu. Dengan kerapatan tanaman dan perakarannya yang kuat, maka bambu telah berperan sebagai pemecah angin atau wind break untuk menghindari kerukan lahan-lahan pertanian.
NILAI EKONOMIS BAMBU
Dari aspek ekonomi, bambu telah digunakan sebagai bahan industri rumah tangga, seperti meubel, arang aktif, asap cair untuk pengawet, sumpit, industri kertas, tekstil, batang dupa dll, sehingga tidak ada batang bambu yang terbuang. Daun bambu dapat digunakan untuk pembungkus kue dan bahan dasar pupuk organik dan rebungnya dapat dikonsumsi dan merupakan produk makanan yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan prospek untuk di ekspor.
Adanya gerakan konsumen untuk mengkonsumsi produk-produk hijau juga meningkatkan permintaan akan rebung bambu karena rebung bambu selalu disinonimkan dengan jenis makanan yang alami dan organik.
Demikian pula bambu sebagai sumber bahan organik yang mempunyai potensi besar dikonversi menjadi
bioethanol untuk lebih lanjut digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor
ramah lingkungan. Melihat begitu banyaknya
kegunaan dari bambu menjadikan bambu patut diperhitungkan untuk serius
dilestarikan.
Komentar
Posting Komentar