PERSIAPAN PEMBUATAN KEBUN BIBIT

PERSIAPAN PEMBUATAN KEBUN BIBIT 

Persemaian adalah tempat atau areal untuk memproses benih menjadi bibit yang siap tanam di lapangan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian.

Tujuan pembuatan persemaian adalah untuk memperoleh keberhasilan penanaman baik itu dari segi kualitas dan kuantitas yang diharapkan, penyediaan bibit siap tanam tepat waktu yaitu di awal musim penghujan. Tahapan pembuatan persemaian adalah sebagai berikut ;

1.  Persyaratan lokasi
  • Lokasi cukup teduh, lembab dan dekat dengan sumber air.
  • Berdekatan dengan lokasi penanaman
  • Dalam bentuk bedengan, tanah harus cukup subur.
  • Bedengan Beratap memanjang utara-selatan dan menghadap timur

Pencampuran media tanam dan pengisian media ke polybag dilakukan oleh Pokmas Lingkarmuda Desa Klepu Kec. Sooko Kab. Ponorogo

2. Perlakuan  benih
      • Beberapa jenis benih tanaman hutan biasanya memrlukan perlakuan sebelum di tebar, misal ; benih yang berkulit biji sedang seperti sengon ( Paraserianthes falcataria ) benih direndam dalam air hangat selama 24 jam atau benih diseduh/dimasukan pada air panas selama 5 menit dan terus direndam selama 24 jam sebelum di tebar ditiris anginkan terlebih dahulu, Untuk tanaman yang berkulit biji keras sperti jati, kemiri, melinjo perlu perlakuan khusus.

Media tanam yang siap untuk dilakukan penyemaian bibit yang dilakukan oleh Pokmas Gunungsubur Desa Jurug Kec.Sooko Kab.Ponorogo


Cara pembuatan b
ibit:

1.         Pembuatan bedeng tabur ukuran 1 x 5 m.

2.         Penaburan benih dilakukan bulan Agustus (umur 3 – 4 bulan)dan ditanam bulan                    Desember/Januari.

3.         Bedeng perlu diberi naungan dari ijuk daun kelapa/jerami.

4.         Sebelum ditabur benih perlu disiram air mendidih dengan menempatkan benih dibakul dan disiram air mendidih 3-4 kali, selanjutnya direndam dalam air dingin 24 jam.

5.         Selanjutnya bedeng tabur digarisidengan menggunakan potongan kayu sehingga membentuk cekungan memanjang, jarak antar garis ±15 cm.

6.         Kemudian benih yang sudah direndam air dingin ditabur pada larikan/cekungan yang telah dibuat pada bedeng tabur tadi.

7.         Setelah umur 1 – 1,5 bulan dari penaburan, maka bibit dapat langsung disapih dalam kantong plastik.

8.         Media sapih terbuat dari kompos/serbuk gergaji dicampur tanah perbandingan 3 : 2.

9.         Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari (pagi dan sore), menggunakan sprayer yang halus.

10.      Selanjutnya pemeliharaan secara rutin sampai dengan bibit berumur 3 bulan, baru                    dipindah ke lapangan.






Pemeliharaan, meliputi;
  • Penyulaman dilakukan untuk menganti bibit yang matai pada media polybag
  • Penyiraman dilakukan 2 kali sehari
  • Penyiangan, membersihkan tempat atau media dari gulma atau tanaman lain.
  • Pemupukan untuk mencukupi unsur hara tanaman sehingga diperoleh bibit tanaman yang baik dan berkwalitas, pupuk yang digunakan anorganik yaitu TSP/TS atau NPK dengan dosis 0,05 gram per polybag  dilakukan secara ter atur 2-3 minggu sekali dan dengan menggunakan pupuk organik/pupuk kandang yang telah diekstrak dan di rendam selama 14 hari, di berikan bersamaan dengan penyiraman dilakukan secara rutin setiap 4-7 hari sekali.

Bibit umur satu minggu setelah semai, pembibitan dilakukan oleh KTH Argo Suryo Lestari 1 
Desa Jrakah Kec.Sambit Kab. Ponorogo



Bibit umur 10 hari setelah tanam, pembibitan dilakukan oleh KTH Argo Suryo Lestari 1 
Desa Jrakah Kec.Sambit Kab. Ponorogo

        

        Pembuatan kebun bibit yang ada di wilayah kerja Kabupaten Ponorogo sampai saat  keadaan bibit sengon sudah berumur 10 hari. 
Selanjutnya pemeliharaan secara rutin sampai dengan bibit berumur 3 bulan, baru dipindah ke lapangan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

POTENSI DAN MANFAAT TANAMAN BAMBU

PERHUTANAN SOSIAL

PANEN MADU DARI LEBAH MADU KLANCENG DI KTH ARGA LESTARI DESA SELUR KECAMATAN GRAYUN