DESA TANGGUH BENCANA ( DESTANA )
DESA TANGGUH BENCANA
(DESTANA)
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi,fenomena alam sering terjadi di bumi kita ini, cuaca yang saat ini tidak bisa dipastikan kapan waktunya, musim kemarau yang panjang, dengan suhu yang sangat panas,membuat tanaman yang tidak tahan panas akan mati, demikian juga dengan sumber mata air yang semakin berkurang.Di waktu -waktu ini rentan sekali terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan. Pada saat musim hujan, bukan hanya bencana banjir saja yang mengancam namun bencana tanah longsor juga rentan terjadi saat musim hujan terutama pada saat intensitas hujan yang sangat tinggi. Bencana ini sangat penting sekali untuk di waspadai oleh semua anggota masyarakat sebab bisa menimbulkan kerugian yang cukup tinggi baik materiil maupun korban jiwa.
Upaya umum untuk mencegah terjadinya tanah longsor adalah dengan menanam pohon. Namun pencegahan tanah longsor juga bisa dilakukan di Area perkebunan. Pencegahan di area perkebunan di lakukan dengan cara vegtatif. Yang di maksud dengan cara Vegetatif adalah melakukan pencegahan tanah longsor dengan tanaman pelindung. Fungsi tanaman pelindung dalam konservasi lahan adalah untuk merembeskan air ke lapisan tanah yang lebih dalam dari lapisan kedap air (bidang luncur) karena tanaman pelindung yang dipilih memiliki akar tunjang dan perakarannya berfungsi untuk menyangga partikel tanah sehingga akan mengurangi erosi pada permukaan tanah.
Dinas Kehutanan adalah salah satu armada terdepan dalam pencegahan bencana alam yang disebabkan oleh banjir,tanah longsor maupun kebakaran hutan dan lahan.Jauh sebelum terjadinya bencana,seluruh personil yang di Dinas Kehutanan Provinsi, yang di Cabang Dinas Kehutanan wilayah di sampai wilayah terkecil yaitu di desa, melakukan peranannya melalui program-programnya seta karya nyata masing- masing untuk kelestarian hutan tanah dan air seta dalam pencegahan bencana alam. Sampai wilayah desa .
Di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo ,telah terbentuk Kelompok Tani Hutan(KTH) Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),Membentuk wadah atau organisasi pemuda yang khusus bergerak dalam penangana kebencanaan yang selanjutnya dinamakan Taruna tangguh Bencana (TAGANA),dan Membentuk wadah atau organisasi perempuan yang khusus bergerak dibidang penanganan kebencanaan yang selanjutnya diberi nama Perempuan Tangguh Bencana (PERTAHANA). . Dari semua organisasi atau kelompok tersebut mempunyai tugas pokok dan fungsi masing masing dengan harapan satu tujuan adalah DESA TANGGUH BENCANA.
(DESTANA)
![]() |
Kejadian tanah longsor di desa Tugurejo Kecamatan Slahung |
Mengantisipasi tanah longsor langkah yang di perlukan adalah dengan pencegahan, prinsip pencegahan tanah longsor adalah mencegah air supaya tidak terkonsentrasi di bidang luncur, mengikat massa tanah agar tidak meluncur dengan cara merembeskan air ke lapisan tanah yang lebih dalam dari lapisan kedap air (bidang luncur).
Upaya umum untuk mencegah terjadinya tanah longsor adalah dengan menanam pohon. Namun pencegahan tanah longsor juga bisa dilakukan di Area perkebunan. Pencegahan di area perkebunan di lakukan dengan cara vegtatif. Yang di maksud dengan cara Vegetatif adalah melakukan pencegahan tanah longsor dengan tanaman pelindung. Fungsi tanaman pelindung dalam konservasi lahan adalah untuk merembeskan air ke lapisan tanah yang lebih dalam dari lapisan kedap air (bidang luncur) karena tanaman pelindung yang dipilih memiliki akar tunjang dan perakarannya berfungsi untuk menyangga partikel tanah sehingga akan mengurangi erosi pada permukaan tanah.
![]() |
Keikutsertaan Dinas Kehutanan dalam aksi pencegahan dan penanganan bencana alam. lokasi Markas Komando Bencana Desa Tugurejo Kecamatan Slahung. |
Di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo ,telah terbentuk Kelompok Tani Hutan(KTH) Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH),Membentuk wadah atau organisasi pemuda yang khusus bergerak dalam penangana kebencanaan yang selanjutnya dinamakan Taruna tangguh Bencana (TAGANA),dan Membentuk wadah atau organisasi perempuan yang khusus bergerak dibidang penanganan kebencanaan yang selanjutnya diberi nama Perempuan Tangguh Bencana (PERTAHANA). . Dari semua organisasi atau kelompok tersebut mempunyai tugas pokok dan fungsi masing masing dengan harapan satu tujuan adalah DESA TANGGUH BENCANA.
Belajar dari kejadian -kejadian bencana bencana yang melanda desa Tugurejo khususnya dan desa -desa sekita
rnya di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo,organisasi-organisasi tersebut berperan aktif dalam peranannya yaiti pencegahan dan penanganan pasca bencana yang terjadi secara sukarela .
rnya di Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo,organisasi-organisasi tersebut berperan aktif dalam peranannya yaiti pencegahan dan penanganan pasca bencana yang terjadi secara sukarela .
Beberapa Tugas Relawan DESTANA.
1.Markas Komando (MAKO) Bencana Balai Desa.
a. Pusat Informasi dan Konsultasi.
b.Menerima laporan Relawan dari pos Pantau bencana.
c.Melaporkan melalui Frekwunsi radio terkait perkembangan terkini ,cuaca,dan kejadian ke pihak terkait. .
2.Pos Pantau Bencana
a.Memantau secara berkala di titik-titik bencana.
b.Melakukan pemantauan terhadap warga sekitar terdampak bencana.
c.Melaporkan secara kontinew perkembangan bencana.kepada Mako Bencana di Balai Desa.
Pada tanggal 10 September 2019 yang lalu, Desa Tugurejo Kecamatan Slahung mewakili Kabupaten ponorogo dalam rangka lomba Gotong Royong. Dalam lomba tersebut desa Tugurejo mengangkat Kebersamaan semua eleman masyarakat dan perangkat desa dalam pencegahan dan penanganan pasca bencana.Walaupun dalam lomba tersebut hasilnya masih belum bisa menjadi yang terbaik,namun semangat dan partisipasi kelompok /organisasi mayarakat (KTH,TAGANA ,LMDH,PERTAHANA) dalam memajukan desanya sangat antusias sekali. .Desa yang diharapkan menjadi desa percontohan kebersamaan dalam pencegahan dan penanganan bencana,atau DESA TANGGUH BENCANA.
![]() |
Lomba Desa tanggguh Bencana pada 10 September 2019 ,di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung, yang di terima oleh Bapak Wakil Bupati Ponorogo. |
Komentar
Posting Komentar